Tinggi anak bisa terus bertambah hingga akhirnya berhenti pada sekitar umur 18 tahun. Sebelum berhenti, orang tua perlu mengusahakan agar pertumbuhan tersebut bisa berjalan maksimal. Misalnya dengan mengajak anak melakukan olahraga yang dapat menambah tingginya.
Lantas, apa saja aktivitas fisik tersebut? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui ragamnya sehingga Anda sebagai orang tua bisa memilih yang terbaik untuk anak.
Olahraga Penambah Tinggi Anak, Apa Saja?
Sejak lahir, anak akan mengalami pertumbuhan tinggi. Pertumbuhan ini akan berlangsung pesat pada masa pubertas. Akhirnya, pertumbuhan tersebut berhenti saat beranjak dewasa. Sebelum anak beranjak dewasa inilah orang tua perlu memaksimalkan pertumbuhannya.
Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan. Salah satunya dengan melakukan aktivitas yang mampu menambah tinggi anak. Apa saja aktivitas tersebut? Inilah beberapa di antaranya:
1. Berenang
Berenang telah dikenal sebagai aktivitas yang mampu menambah tinggi anak. Itulah mengapa banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya untuk belajar berenang. Tak sedikit juga yang mengajaknya berenang secara rutin.
Tak hanya mampu menambah tinggi saja, berenang juga dapat mengembangkan otot. Selain itu, berenang juga bisa menjadi latihan peregangan yang efektif bagi tulang belakang. Bahkan, penderita skoliosis disarankan untuk melakukan aktivitas ini.
2. Lompat Tali
Lompat tali memang terlihat sederhana. Bahkan, aktivitas ini bisa dilakukan di rumah dengan berbekal alat yang murah saja. Namun ternyata, aktivitas ini mampu mendukung pertumbuhan tinggi pada anak.
Dengan lompat tali, tubuh akan meregang serta berkontraksi. Hal inilah yang membuat lempeng epifisis pada tulang terbentuk sehingga tubuh pun menjadi lebih tinggi. Tentu aktivitas ini perlu dilakukan secara rutin agar hasilnya maksimal.
3. Basket
Bila anak menyukai olahraga dengan bola, maka cobalah untuk mengajaknya belajar bermain basket. Dengan bermain basket, beragam gerakan akan dilakukan, mulai dari mengambil dan melempar bola, berlari, serta melompat.
Gerakan melompat dalam basket bisa membuat anak melawan gaya gravitasi secara konstan. Itulah mengapa otot akan meregang dan berkontraksi kembali saat kaki menyentuh tanah. Hal ini dapat merangsang pertumbuhan tulang sehingga tubuh menjadi lebih tinggi.
4. Voli
Aktivitas lain yang juga menggunakan bola adalah voli. Gerakan yang digunakan dalam voli juga serupa dengan basket. Namun, voli lebih sering merentangkan tangan ke atas dan melompat.
Lompatan dalam olahraga ini juga mampu merangsang pertumbuhan tulang. Tak hanya itu saja, koordinasi gerak juga akan terlatih demi kontrol yang lebih baik terhadap bola.
5. Bulu Tangkis
Aktivitas lain yang membutuhkan lompatan adalah bulu tangkis. Itulah mengapa bulu tangkis juga bisa merangsang pertumbuhan tinggi anak agar semakin maksimal. Terlebih lagi, lompatannya juga bisa meregangkan tulang belakang.
Selain itu, bulu tangkis juga mampu meningkatkan fungsi jantung dan kelenturan. Kesehatan paru-paru juga dapat terjaga dengan aktivitas ini.
6. Bersepeda
Aktivitas terakhir yang bisa Anda pertimbangkan untuk dilakukan anak adalah bersepeda. Dengan bersepeda, tubuh bagian bawah akan terus bekerja untuk mengayuh sehingga dapat merangsang pertumbuhan otot dan tulang.
Bersepeda juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menurunkan stres. Hal ini disebabkan anak bisa melihat banyak hal selama bersepeda meskipun hanya di sekitar rumah.
Selain mengajak anak untuk melakukan berbagai olahraga di atas, Anda juga perlu memperhatikan aspek-aspek lain yang mampu mempengaruhi tingginya. Misalnya adalah pemberian makanan yang bergizi tinggi kalsium. Jadi, pertumbuhannya pun akan semakin maksimal.