BYD M6 merupakan jenis mobil listrik MPEV (Multi Purpose Electric Vehicle) atau mobil MPV bertenaga listrik. BYD merancang kendaraan sebagai mobil keluarga yang serba bisa dengan kenyamanan tinggi.
Dalam mencapai tujuan tersebut tentu BYD perlu bekerja keras menyusun spesifikasi, fitur, dan teknologi untuk memanjakan pengguna. Namun, apakah benar mobil ini setangguh yang digaung-gaungkan? Simak beberapa keluhan pengguna BYD berikut ini.
6 Keluhan Pengguna Mobil Listrik BYD M6
Secanggih apa pun teknologi yang disematkan pada sebuah kendaraan tidak akan membuatnya menjadi yang paling sempurna. Pasti ada saja kekurangan yang dirasakan saat mengendarainya.
Berikut beberapa keluhan sebagian pengguna BYD M6 yang patut dijadikan bahan pertimbangan.
-
Posisi Pedal Gas dan Rem Kurang Sejajar
Mobil-mobil MPV dan jenis lainnya biasanya memiliki posisi pedal gas dan rem yang sejajar. Sebagian pengguna BYD M6 menyayangkan posisi pedal gas yang terlalu masuk ke dalam sehingga tampak tidak sejajar dengan pedal rem.
Meski tidak menimbulkan masalah yang fatal, posisi pedal gas yang demikian membuat pengemudi merasa kurang nyaman. Karena membuat pergerakan kaki kanan saat berpindah dari pedal gas ke rem dan sebaliknya menjadi kurang lincah.
Mau tidak mau pengemudi harus mengangkat kaki saat berpindah pedal. Tentu hal tersebut cukup mengganggu terutama bagi yang sudah terbiasa menggunakan pedal mobil dengan posisi sejajar.
-
Fitur Pada Sistem AC Kurang Lengkap
Meski dilengkapi fitur-fitur canggih ternyata fitur pada sistem AC mobil BYD M6 masih kurang lengkap. Untuk menjadi mobil MPEV kelas atas tentu BYD harus mengubah sistem kerja AC agar lebih terasa premium.
Mobil listrik ini masih belum dibekali fitur AC dual zone yang memungkinkan pengemudi mengatur suhu yang berbeda antara area kemudi dan penumpang. Tentu hal tersebut cukup disayangkan mengingat semua pengaturan AC di BYD M6 sudah serba digital melalui panel layar head unit. Fitur AC yang tersedia hanya berupa pengaturan kecepatan kipas dan suhu seperti layaknya mobil MPV konvensional.
-
Kualitas Audio Kurang Berkelas
Kekurangan BYD M6 selanjutnya terletak pada bagian audio yang dirasa kurang premium untuk mobil sekelasnya. Kualitas sound system yang dipakai tergolong biasa saja padahal sudah dilengkapi speaker di 6 titik.
Suara yang dihasilkan kurang lantang dan tidak terlalu jernih ditambah lagi bass di speaker-nya kurang terasa. Kemungkinan masalah tersebut karena sistem software pada fitur equalizer belum matang.
-
Lantai Baris Kedua Tampak Lebih Tinggi
Posisi lantai di bagian baris kedua tampak lebih tinggi karena di bawahnya tertanam baterai. Sehingga membuat penumpang yang memiliki tubuh tinggi merasa pahanya tidak tertopang dengan baik.
Tentu hal tersebut sangat tidak nyaman dan membuat kaki lebih pegal terutama saat perjalanan jauh. Untuk meminimalisir rasa pegal penumpang bisa mengatur posisi kursi agar bisa menyelonjorkan kaki.
-
Fitur Konektivitas Sering Bermasalah
Beberapa pengguna BYD M6 sering mengalami masalah pada sistem konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay. Walaupun sudah tertulis tersambung di layar ponsel, konektivitasnya tidak dapat terhubung.
-
Fitur NFC Belum Matang
Melalui fitur NFC yang disematkan di bagian spion pengguna dapat membuka pintu dengan mudah.
Tapi sayangnya fitur ini belum bisa dipakai di Indonesia karena pihak produsen masih melakukan pengembangan dengan pemerintah. Karena Indonesia masih belum memiliki aturan penggunaan NFC untuk membuka kendaraan.
Itulah beberapa masalah yang sering dikeluhkan sebagian pengguna BYD M6 di Indonesia. Fitur-fitur di beberapa mobil listrik memang banyak yang belum sempurna, sehingga diperlukan pengembangan lebih lanjut.