Cara mengatasi GTM anak merupakan tantangan yang memerlukan pemahaman mendalam dan pendekatan tepat. Mengingat Gerakan Tutup Mulut (GTM) dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan pertumbuhan si Kecil.
Langkah-langkah diambil oleh orang tua serta caregiver sangat penting. Memahami akar penyebab GTM dan menerapkan strategi efektif, dapat membantu anak mengatasi keterbatasan dalam pemilihan jenis makanan dan mencapai pola makan lebih seimbang.
Apa Itu GTM?
GTM, atau dikenal sebagai Selective Eating Disorder (SED), adalah gangguan makan yang membuat si Kecil memiliki keterbatasan dalam memilih jenis makanan akan mereka konsumsi. Anak dengan GTM cenderung hanya mau sejumlah kecil makanan tertentu dan menolak lainnya. Kondisi ini bukan sekadar pilih-pilih makanan, melainkan sebuah gangguan yang melibatkan respons fisik dan emosional terhadap makanan tertentu.
Apa Penyebab dan Gejala yang Timbul?
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab nya, maka penting untuk tahu cara mengatasi GTM anak. Salah satunya adalah faktor genetik, di mana kecenderungan memiliki selera makan terbatas dapat diwariskan dari orang tua. Selain itu, pengalaman buruk terkait makanan, seperti muntah atau rasa tidak nyaman setelah nya, juga dapat menjadi pemicu GTM.
Gangguan sensorik, kondisi kesehatan tertentu, atau masalah psikologis juga dapat berkontribusi pada munculnya GTM. Gejala GTM pada si Kecil dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum meliputi penolakan terhadap sebagian besar jenis makanan. Kecuali beberapa pilihan favorit makanannya.
Anak dengan GTM mungkin menunjukkan resistensi terhadap mencoba makanan baru serta mengalami kecemasan signifikan terkait makanan. Selain itu, mereka mungkin memiliki keterbatasan dalam hal variasi makanan, mengakibatkan asupan nutrisi tidak seimbang.
Cara Mengatasi GTM Anak
Meskipun alasan munculnya GTM pada si Kecil bisa bervariasi. Seperti kondisi kesehatan yang kurang baik, tumbuh gigi, atau hipersensitif terhadap makanan.
Namun, solusi tepat dapat membantu mengatasi masalah ini. Kami memiliki beberapa saran yang bisa Anda terapkan untuk menjadikan waktu makan anak lebih menyenangkan dan menyehatkan:
-
Berikan Porsi yang Sesuai dengan Kemampuannya
Saat Anda memperkenalkan anak pada pengalaman makan, memberikan porsi yang tepat menjadi langkah awal krusial. Ini bukan hanya tentang memberikan makanan. Tetapi juga membantu si Kecil memahami ritme dan kebutuhan tubuhnya. Hindarilah memberikan porsi berlebihan yang mungkin membuatnya merasa terbebani.
Ingatlah bahwa anak perlu waktu untuk beradaptasi dengan jumlah makanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Dalam proses ini, perhatikan sinyal-sinyal lapar dan kenyang diberikan oleh si Kecil. Hal ini untuk membantu Anda menyesuaikan porsinya dengan lebih baik. Sehingga tidak berlebih atau kurang dalam memberikan makanan atau camilan
-
Hindari Memberikan Gadget
Di era teknologi saat ini, menghindari distraksi seperti gadget saat makan menjadi langkah penting. Ini menjadi salah satu cara atasi GTM anak yang ampuh. Fokuskan perhatian anak pada makanannya, dan Anda akan melihat bagaimana hal ini membantu mengembangkan kesadaran akan waktu makan. Serta makan dengan penuh perhatian.
Meja harus menjadi tempat untuk menikmati makanan dan interaksi social. Bukan untuk kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian. Ini juga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk terlibat dalam percakapan yang positif selama waktu makan. Sehingga nafsu si Kecil juga bisa meningkat.
-
Buat Suasana Menjadi Lebih Menyenangkan
Cara mengatasi GTM anak dengan menciptakan suasana menyenangkan adalah kunci untuk mengubah waktu makan menjadi pengalaman positif. Hindari pendekatan memaksa jika si Kecil menolak makan.
Berikan pilihan dan kesempatan untuk mencoba lagi beberapa saat kemudian. Penting untuk tidak mengekspresikan kekecewaan atau kemarahan saat si Kecil menolak. Karena hal ini dapat menciptakan asosiasi negatif dengan makanan. Mengajak anak makan bersama di meja sambil berbincang-bincang ringan.
Ini adalah cara efektif untuk menciptakan momen yang menyenangkan dan merangsang selera makan mereka. Melalui cara atani GTM anak ini akan membuat si Kecil tidak mudah bosan dan selera meningkat.
-
Tidak Berikan Camilan
Camilan memang menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan anak-anak. Namun, memilih camilan sehat serta memberikannya dengan bijak di sela waktu makan utama adalah kunci. Pastikan camilan diberikan kaya nutrisi, seperti buah, yoghurt, atau roti.
Menghindari memberikan camilan berlebihan penting untuk menjaga nafsu si Kecil saat makanan utama disajikan. Cara mengatasi GTM anak dengan berikan camilan sebagai pelengkap, bukan pengganti makanan utama. Karena jika lebih dalam memberikan camilan maka sudah tidak lapar lagi serta akan membuat makanan utama tidak habis.
-
Hindari Memberi Makan Menjelang Waktu Tidur
Menjaga kebiasaan makan menjelang waktu tidur merupakan langkah penting dalam mengatasi GTM pada si Kecil. Pastikan untuk tidak memberi makan anak terlalu banyak sebelum tidur. Hal ini bisa menjadi penyebab si Kecil menjadi resel dan GTM. Jika belum makan dan tampak mengantuk, berikan camilan ringan agar perutnya tidak terlalu lapar. Ini juga membantu menciptakan kebiasaan tidur dan makan yang seimbang.
-
Waktu yang Teratur dan Konsisten
Cara mengatasi GTM anak dengan menetapkan waktu makan yang teratur dan konsisten membantu si Kecil memahami ritme harian mereka. Tetapkan jadwal makan pagi, siang, dan malam konsisten setiap hari.
Waktu teratur membantu menciptakan struktur dan kepastian bagi anak. Selain itu, mencoba menu masakan beragam juga bisa menjadi cara menarik untuk menjaga minat anak terhadap makanan.
Jika masalah GTM pada si Kecil terus berlanjut, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Mereka dapat memberikan panduan lebih lanjut, menilai kesehatan si Kecil secara menyeluruh. Serta memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.
Bersama dengan dokter, Anda dapat mengidentifikasi apakah ada masalah kesehatan yang mendasari yang perlu diatasi. Dengan menerapkan cara mengatasi GTM anak diharapkan waktu makan anak menjadi lebih menyenangkan dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.